Menelusuri Sungai Pepe Solo Dengan Perahu Wisata

Menelusuri Sungai Pepe Solo Dengan Perahu Wisata

Menelusuri Sungai Pepe Solo Dengan Perahu Wisata – Solo memanglah bukan sebuah kota yang besar. Tetapi, kota di Jawa Tengah ini memiliki sisi yang sangat menarik. Salah satunya adalah anda dapat menemuinya saat Tahun Baru Imlek  seperti bulan Januari lalu.

Bagi warga aSolo, Kali Pepe mempunyai daya pikatnya tersendiri. Ditambah lagi saat menjelang hari raya Imlek. Deretan lampion berwarna meerah sampai dengan berbagai macam ornamen khas Tionghoa mengiasi di sepanjang alur bantara kali Pepe.Sungai yang membelah kota Solo ini membuat wahana wisata air pada saat malam hari. nexus slot

Wisatawan bisa menyusuri sungai dengan menggunakan perahu. Perayaan tahun baru Imlek di Kota Solo dari tahun ke tahun dilaksanakan cukup meriah, di antaranya ada serangkaian acara Grebek Sudiro yang ditandai dengan pemasangan seribu lampion di kawasan pasar gede dan juga meluncurkannya perahu wisata Sungai Pepe yang secara langsung diresmikan oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Selasa (14/01). www.mrchensjackson.com

Menelusuri Sungai Pepe Solo Dengan Perahu Wisata

Tujuan diadakannya acara ini memang berguna untuk menciptakan ikon wisata baru yaitu wisata air. Jadi apabila di sepanjang dinding Sungai Pepe sudah di hias dengan mural semua, maka akan membuat pemandangan yang lebih baik. Sejak pertama kali yang belum ada mantelingnya sehingga jadi seperti saat ini ada gambar gambar mural yang ada di dinding mantelingnya. Sehingga dengan hadirnya gambar ataupun mural juga akan menarik pengunjung juga, begitulah kata FX Hadi Rudyatmo, wali kota Solo. Setelah diresmikan oleh FX Hadi Rudyatmo, wisata  perahu di Sungai Pepe telah dibuka secara umum denagn toiket masuk sebesar 10.000 per orangnya. Perahu wisata ini telah siap beroperasi dimulai dari jam 17.30 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB dan dapat emmuat kapasitas sebanyak 7-8 orang per perahunya.

“Rutenya ini dari dermaga dekat Pasar Gede sampai dengan dermaga berikutnya dekat dengan RW 15. Sampai di RW 15 kemudian memutar di situ ada dermaga dan pintu air, lalu balik ke sini lagi, kalau bolak balik jaraknya sekitar 1 km,” jelas Yohana Fransisca Lili, koordinator Perahu Wisata Sungai Pepe.

Dengan menggunakan perahu wisata ini, pengunjung dapat menyusuri Sungai Pepe Solo dengan disuguhkan pemandangan beraneka ragam mural yang bertemakan Bhineka Tunggal Ika jika menjajalnya pada pukul 17.30 WIB, sebelum matahari tenggelam.

Namun ketika menikmati pada malam hari maka ratusan lampion yang terpasang di atas Sungai Pepe kelihatan lebih menakjubkan.

Hiasan lampion berwarna merah dipasang di sepanjang jalan kawasan Pecinan menjelang Hari Raya Imlek. Di Solo, lampion dipasang di Kawasan Kali Pepe, salah satu sungai yang melintas di dalam kota.

Warga Solo dan wisatawan bisa menikmati suasana Imlek di kawasan Pecinan dengan menyusuri sungai menggunakan perahu yang dilengkapi mesin tempel. Tentu saja, wisata air itu hanya tersedia selama perayaan Imlek berlangsung.

“Perahu ini akan beroperasi dari 15 hingga 25 Januari,” kata Arga Dwi Setyawan, Ketua Panitia Grebeg Sudiro saat peluncuran wisata perahu Imlek, Selasa malam, 14 Januari 2020. Ada tiga perahu yang disiapkan untuk melayani pengunjung.

Menelusuri Sungai Pepe Solo Dengan Perahu Wisata

Perahu Imlek beroperasi mulai petang hingga menjelang tengah malam. Untuk menaiki perahu itu, pengunjung perlu merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu per orang. Tempo sempat menjajal naik perahu berkapasitas sekitar 11 orang, itu. Untuk menjamin keamanan, perahu hanya boleh ditumpangi maksimal tujuh orang untuk sekali perjalanan.

Jarak yang ditempuh sebenarnya tidak terlalu jauh, sekitar 700 meter. Perahu kemudian putar balik dan kembali ke titik awal keberangkatan. Durasi satu kali trip sekitar 15 menit. Selama naik perahu, penumpang bisa menikmati hiasan lampion yang menyala di sepanjang sungai dan hiasan mural di tepi sungai.

Jangan khawatir dengan sampah dan bau menyengat yang kerap dilekatkan dengan sungai dalam kota. Kondisi Kali Pepe cukup bersih dan bebas dari aroma yang mengganggu. Begitu pula dengan keamanan. Petugas tetap menyediakan rompi pelampung kendati sungai tersebut tidak terlalu dalam.

Arga Dwi Setyawan mengatakan kondisi Kali Pepe yang bersih dan tak berbau ini menjadi bukti kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan sungai tersebut. Sejak pertama kali diadakan sejak tiga tahun yang lalu, sampah dan juga bau yang menyengat menjadi masalah di kota Solo ini. Kesadaran tersebut mulai muncul pada saat terdapat hiasan mural yang berada di daerah pinggir sungai. Ada pula rute yang telah dilalui oleh wahana perahu wisata air Kali Pepe yang antara lain melintasi belakang Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Surakarta Cabang Sudirman, pada bagian bawah jembatan Loji Wetan, kawasan belakang Keraton Mangkunegaran dan akan kembali lagi pada dermaga kapal di Kelurahan Sudiroprajan. Pada rute tersebut, pengunjung akan diajak untuk menelusuri sungai yang biasa digunakan untuk jalur drainase kota dan juga mata akan dimanjakan dengan pemandangan lampion di sepanjang perjalanan.

Waktu tempuh yang digunakan untuk menelusuri sungai ini adalah sekitar lima belas menit. Wali kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang mencoba menaiki wisata air Sungai Pepe dengan perahu menyatakan cukup puas atas wisata perahu tersebut.  Hanya saja, dia menilai ada sejumlah titik yang lampionnya perlu ditambah. “Demikian pula dengan lampu penerangan, masih ada beberapa yang kurang terang,” katanya.

Hanya dengan Rp 10 ribu sudah bisa naik perahu menyusuri Kali Pepe.

Pengunjung bisa menaiki perahu dari sebuah dermaga tepat di sebelah jembatan depan Pasar Gede.

Perahu akan melaju sampai pada jembatan gantung, kemudian akan kembali ke dermaga tersebut.

Beroperasi sejak Selasa (14/1/2020) malam, perahu ini menjadi salah satu objek kunjungan wisatawan selain berswafoto berlatar lampion.

“Ini pertama kali saya ke sini. Naik perahu wisata. Bagus ternyata, ada lampion di atas sungai,” ujar salah seorang pengunjung asal Tegal, Subhan, Jumat.

Ada tiga perahu wisata yang masing-masing hanya memuat beban maksimal 8 orang sekali jalan. Perahu tersebut telah dilengkapi ornamen lampu hias di atapnya.

Perahu ini beroperasi sejak pukul 18.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB. Ada sekitar 500 penumpang di setiap malamnya. Rencananya, perahu ini akan beroperasi sampai pada 25 Januari 2020. Perahu ini tidak lain merupakan

“Apabila atmosfer atau antusias pengunjung banyak, kemungkinan bisa diperpanjang beroperasinya perahu wisata,” ujar Ketua Panitia Grebeg Sudiro, Arga Dwi, Sabtu (18/1/2020).

Jalur sungai yang dilintasi oleh perahu wisata dengan panjangnya yang mencapai sekitar 800 meter. Di sepanjang aliran, pengunjung bisa menikmati pemandangan menarik berupa lampion yang tergantung di atas aliran sungai. Pantulan cahaya lampion pada air sungai mengubah citra sungai yang dulu dikenal kotor kini bak permadani yang berkilau.

Perahu wisata ini sudah ada sejak 2015 setiap menjelang perayaan Imlek. Perahu wisata ini merupakan bagian dari objek yang disediakan oleh panitia dalam perayaan Imlek di Solo.